Nama : Ria Andini Saputri
NIM : 13.1255
Necator
Americanus
1. Morfologi
Organ pencernaan pada cacing Necator
Americanus jantan dimulai pada anggota rongga buccal, esophagus, usus dan
berakhir di kloaka yang termasuk ke dalam bagian bursa. Pada cacing betina
saluran terakhirnya adalah anus, dan tidak memiliki kloaka.
Mulut Necator
americanus terdapat lempeng pemotong (benda kitin) di bagian anterior dari
kapsul buccal, posteriornya terdapat bursa kopulasi, vili dorsal pada bursa
kopulatriks pada N. americanus mempunyai celah vili dalam dengan ujung
bercabang 2 dengan spikula menjadi satu dan berkait. Tubuhnya tidak bersekat.
Telurnya berbentuk oval dengan ukuran 64 –76
mm x 36–40 bertelur 10.000–20.000 setiap harinya dan dapat menetas dalam rentang
waktu 24-36 jam.
Hospes
parasit ini adalah manusia. Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan
giginya melekat pada mukosa usus. Cacing dewasa N. americanus yang
menghisap darah penderita akan menimbulkan kekurangan darah sampai 0,1 cc per
hari.
Klasifikasi Kingdom : Animalia
Filum
: Nematelminthes
Sub Filum : Nematoda
Kelas
: Phasmidia (Secernentea)
Ordo
: Strongyloidea
Famili
: Ancylostomatidae
Genus
: Necator
Spesies : Necator americanus
2.
Daur hidup Necator Americanus
Siklus Hidup
Cacing Tambang Cacing dewasa di dalam usus halus manusia, kemudian telur keluar
bersama feses dan mengalami embrionisasi di tanah . Di tempat lembab dan becek,
telur menetas menjadi larva yang disebut rhabditiform (tidak infektif).
Kemudian larva
ini berubah menjadi filariform (infektif) yang dapat menembus kulit kaki dan
masuk ke dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru -
paru, faring, tenggorok, kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus (migrasi
paru, maturasi pada manusia lebih kurang 35 hari).
Di dalam usus,
larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah kembali. Selain dengan
cara infeksi aktif, dapat pula terjadi infeksi pasif yaitu bila kista (larva
berdinding tebal) tertelan bersama makanan.
3. Patologi
dan Gejala klinis
Cara
penularan penyakit cacing tambang adalah melalui larva cacing yang terdapat di
tanah yang menembus kulit (biasanya diantara jari-jari kaki), cacing ini akan
berpindah ke paru kemudian ke tenggorokan dan akan tertelan masuk saluran
cerna.
Gejala
Penyakit cacing tambang (ankilostomiasis dan nekatoriasis)
•
Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare
dan nyeri di ulu hati.
•
Pusing, nyeri kepala.
•
Lemas dan lelah, anemia
•
Gatal didaerah masuknya cacing.
•
Kadang-kadang tanpa ada gejala
•
Keluhan tidak spesifik, kelelahan dan berat
badan menurun
•
Jarang terjadi: sakit perut, kembung dan
sumbatan usus
4. Penegakan
diagnosis dan penunjang
Diagnosis ditegakkan
dengan menemukan telur
dalam tinja segar dibiakkan lalu dilihat dibawah
mikroskop. Dalam tinja yang lama mungkin ditemukan larva.
5. Pencegahan
-
Hati-hati bila maka makanan mentah atau
setengah matang terutama pada tempat-tempat
dimana sanitasi masih kurang
-
Masak bahan makanan sampai matang
-
Selalu mencuci tangan setelah dari kamar
mandi/WC atau sebelum memegang makanan
-
Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan
selalu mengenakan alas kaki.
-
Gunakan desinfektan setiap hari di tempat
mandi dan tempat buang air besar.
6. Pengobatan
Pengobatan
penyakit cacing tambang dapat dilakukan dengan berbagai macam anthelmintik,
antara lain befenium hidroksinaftoat, tetraldoretilen, pirantel pamoat dan
mebendazol.
Bila
cacing tambang telah dikeluarkan, perdarahan akan berhenti, tetapi pengobatan
dengan preparat besi (sulfas ferrosus) per os dalam jangka waktu panjang
dibutuhkan untuk memulihkan kekurangan zat besinya. Di samping itu keadaan gizi
diperbaiki dengan diet protein tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar